Sabtu, 10 November 2012

Tabel Kontribusi terhadap Risk


Tabel Kontribusi terhadap Risk
Nama komponen Contoh & keterangan


Assets
(aset)

hardware
software
dokumentasi
data
komunikasi
linkungan
manusia

Threats
(ancaman)

pemakai (users)
teroris
kecelakaan (accidents)
crackers
penjahat kriminal
nasib (acts of God)
intel luar negeri
(foreign intelligence)

Vulnerabilities
(kelemahan)

software bugs
hardware bugs
radiasi (layar, transmisi)
tapping, crosstalk
unauthorized users
cetakan / printout
keteledoran (oversight)
cracker via telepon
storage media


Untuk menanggulangi resiko (Risk) dilakukan
countermeasures” yang dapat berupa :
usaha untuk mengurangi Threat
usaha untuk mengurangi Vulnerability
usaha untuk mengurangi impak (impact)
mendeteksi kejadian yang tidak bersahabat
(hostile event)
kembali (recover) dari kejadian

Kamis, 03 Mei 2012

Name Service

tugas lagi tugas lagi pusing dech, tapi namanyajuga mahasiswa ya harus rajin maksain z deh... and dikutip dari mana ini lupa lagi
Name Service dalam Sistem Terdistribusi merupakan layanan penamaan yang berfungsi untuk menyimpan naming context, yakni kumpulan binding nama dengan objek, tugasnya untuk me-resolve nama.
Pengaksesan resource pada sistem terdistribusi yang memerlukan:
Nama resource (untuk pemanggilan),
􀂃 Alamat (lokasi resource tsb),
􀂃 Rute (bagaimana mencapai lokasi tsb).
Name Service memiliki konsentrasi pada aspek penamaan dan pemetaan antara nama & alamat, bukan pada masalah rute, yang dibahas di Jaringan Komputer. Resource yang dipakai dalam Name Service adalah: komputer, layanan, remote object, berkas, pemakai.
Contoh penamaan pada aplikasi sistem terdistribusi:
– URL untuk mengakses suatu halaman web.
– Alamat e-mail utk komunikasi antar pemakai.
Name Resolution, Binding, Attributes
􀂊 Name resolution:
– Nama ditranslasikan ke data ttg resource/object tsb.
􀂊 Binding:
– Asosiasi antara nama & obyek.
– Biasanya nama diikat (bound) ke attributes dr suatu obyek.
􀂊 Address: atribut kunci dari sebuah entitas dalam sistem terdistribusi
􀂊 Attribute: nilai suatu object property.
Penguraian Naming Domains untuk mengakses resource dari URL
http://www.cdk3.net:8888/WebExamples/earth.html
Tujuan Penamaan
1. Identifikasi
Seorang pemakai menginginkan obyek/layanan A, bukan obyek/layanan B.
2. Memungkinkan terjadinya sharing
Lebih dari satu pemakai dapat mengindentifikasikan resource dengan nama yang sesuai (tidak harus nama yang sama).
3. Memungkinkan location independence:
Perubahan lokasi tidak menuntut perubahan nama, asalkan lokasi tidak menjadi bagian dari nama resource tsb.
4. Memberikan kemampuan keamanan (security)
Jika sebuah nama dipilih secara acak dari himpunan besar interger, maka nama tsb hanya bisa diketahui dari legitimate source, bukan dari menebak. Jadi jika seseorang mengetahui nama obyek tsb, maka dia memang diberitahu, karena sulit sekali menebak nama tsb.
Jenis Nama
1. User names:
– Dibuat oleh pemakai (user).
– Merujuk pada suatu obyek atau layanan.
– Terdiri dari strings of characters.
– Contoh: hp201 untuk pencetak, ~bettyp/tmp/test.c untuk berkas.
2. System names:
– Terdiri dari bit string.
– Internal untuk sistem, tidak ditujukan untuk manusia.
– Lebih compact dari user names, sehingga dapat dibandingkan dengan lebih efisien.
Struktur Nama
1. Primitive/flat names (Unique Identifiers = UIDs)
– Tanpa struktur internal, hanya string of bits.
– Digunakan utk perbandingan dengan UID lain.
– Tidak membawa informasi lain -> pure names.
– Sangat berguna & banyak digunakan karena:
• Location & application independent, sehingga tidak menjadi masalah bagi mobilitas obyek.
• Seragam, fixed size.
• Compact: mudah disimpan, di-pass, & jika cukup besar menjadi sulit ditebak.
2. Partitioned Names (PN)
– Komposisi dari beberapa nama primitif, biasanya disusun secara hirarkis.
– Contoh: telaga.cs.ui.ac.id, /cs/docs/akademik/SisDis/naming.ppt.
– Membawa informasi -> impure names.
– Biasanya tidak secara unik mengidentifikasikan obyek, beberapa nama bisa dipetakan ke satu obyek (e.g. UNIX file links).
3. Descriptive names (DN)
– Daftar atribut yang secara bersama-sama mengidentifikasikan obyek secara unik.
– Membawa informasi -> inpure names.
– DN adalah superset dari PN.

Selasa, 27 Maret 2012

Tanda Hubungan Akan Berakhir

Gejala ini mungkin mandakan hubungan cinta anda segera berakhir. Lamanya hubungan itu tidak bisa ditebak. Banyak pasangan yang bisa merajut kasih hingga usia tua, namun tidak sedikit hubungan asmara yang kandas di tengah jalan. Tergantung pelakunya ingin sejauh mana mempertahankan hal tersebut.

Rasa bosan kerap menjadi penyebabnya. Berinteraksi dengan kekasih terus-menerus bisa menimbulkan kejenuhan bila tidak mampu menyiasati. Keinginan untuk putus pun muncul di hati meski belum terucap di lisan. Hanya saja, tanda-tanda retaknya hubungan ini sebenarnya bisa diamati.

Dikutip Times of India, ada beberapa sinyal yang mungkin menjadi pertanda berakhirnya hubungan asmara:

  1. Komunikasi tidak berlanjut sampai hingga larut malam.
  2. Tidak ada kejutan, kiriman bunga, surat cinta, dan tanda romantisme lagi.
  3. Anda berharap tidak bertemu denganya.
  4. Anda tidak mau bicara dengannya, baik lewat telepon atau bertatap muka langsung.
  5. Anda cenderung beranggapan hubungan dengannya pada saat ini, tidak lebih baik dengan masa awal menjalin hubungan.
  6. Anda lebih suka menonton film daripada menghabiskan waktu bersamanya.
  7. Anda tidak merasa bersalah memimpikan sesuatu yang intim bersama lawan jenis lain selain kekasih.
  8. Tidak lagi merasa nyaman ketika menyium pipi atau sekadar berpegangan tangan.
  9. Anda ada ketidakcocokan pada semua hal bersama kekasih.
  10. Kekasih Anda tiba-tiba mulai memuji mantannya dan bercerita berbagai kisah menyenangkan saat dulu bersama. Lebih buruk lagi, jika hal tersebut ditambah kenyataan, jika kekasih Anda masih berhubungan dengan sang mantan.

Kamis, 01 Maret 2012

model sistem tersebar

Model system tersebar
1. Client Server
Gambar Client Server
Sistem client-server mempunyai satu atau lebih proses client dan satu atau lebih proses server, dan sebuah proses client dapat mengirim query ke sembarang proses server. Client bertanggung jawab pada antar muka untuk user, sedangkan server mengatur data dan mengeksekusi transaksi. Sehingga suatu proses client berjalan pada sebuah personal computer dan mengirim query ke sebuah server yang berjalan pada mainframe.
Arsitektur ini menjadi sangat popular untuk beberapa alasan. Pertama, implementasi yang relatif sederhana karena pembagian fungsi yang baik dan karena server tersentralisasi. Kedua, mesin server yang mahal utilisasinya tidak terpengaruh pada interaksi pemakai, meskipun mesin client tidak mahal. Ketiga, pemakai dapat menjalankan antarmuka berbasis grafis sehingga pemakai lebih mudah dibandingkan antar muka pada server yang tidak user-friendly. perlu diingat batasan antara client dan server dan untuk menjaga komunikasi antara keduanya yang berorientasi himpunan. Khususnya membuka kursor dan mengambil tupel pada satu waktu membangkitkan beberapa pesan dan dapat diabaikan.
2. Multiple Server
Gambar Multiple Server
• Service disediakan oleh beberapa server
• Server menggunakan replikasi atau database terdistribusi
• Tujuan : kehandalan, unjuk gigi
• Contoh : sebagian besar layanan web komersial diterapkan melalui server fisik yang berbeda
3. Proxy Server
Gambar Proxy Server
Proxy server menyediakan hasil copy (replikasi) dari resource yang di atur oleh server lain. Biasa nya proxy server di pakai untuk menyimpan hasil copy web resources. Ketika client melakukan request ke server, hal yang pertama dilakukan adalah memeriksa proxy server apakah yang diminta oleh client terdapat pada proxy server. Proxy server dapat diletakkan pada setiap client atau dapat di pakai bersama oleh beberapa client. Tujuannya adalah meningkatkan performance dan availibity dengan mencegah frekwensi akses ke server.
4. Peer to Peer
Gambar Peer to Peer
Bagian dari model sistem terdistribusi dimana sistem dapat sekaligus berfungsi sebagai client maupun server. Sebuah arsitektur di mana tidak terdapat mesin khusus yang melayani suatu pelayanan tertentu atau mengatur sumber daya dalam jaringan dan semua kewajiban dibagi rata ke seluruh mesin, yang dikenal sebagai peer. Pola komunikasi yang digunakan berdasarkan aplikasi yang digunakan. Peer-to-peer merupakan model yang paling general dan fleksible.
5. Model Mobile Code

• Kode yang berpindah dan dijalankan pada pc yang berbeda
• Contoh: Applet
6. Model Mobile Agent
• Sebuah program yang berpindah dari satu komputer ke komputer yang lain
• Melakukan perkerjaan otomatis
• Contoh:
– Untuk install dan pemeliharan software pada komputer sebuah organisasi



Tantangan-tantangan yang harus dipenuhi oleh sebuah sistem tersebar :
  1. Keheterogenan perangkat/multiplisitas perangkat. Suatu sistem terdistribusi dapat dibangun dari berbagai macam perangkat yang berbeda, baik sistem operasi, H/W maupun S/W.
  2. Keterbukaan. Setiap perangkat memiliki antarmuka (interface) yang di-publish ke komponen lain. Perlu integrasi berbagai komponen yang dibuat oleh programmer atau vendor yang berbeda
  3. Keamanan. Shared resources dan transmisi informasi/data perlu dilengkapi dengan enkripsi.
  4. Penangan kegagalan. Setiap perangkat dapat mengalami kegagalan secara independen. Namun, perangkat lain harus tetap berjalan dengan baik.
  5. Concurrency of components. Pengaksesan suatu komponen/sumber daya secara bersamaan oleh banyak pengguna.
  6. Transparansi. Bagi pemakai, keberadaan berbagai perangkat (multiplisitas perangkat) dalam sistem terdistribusi tampak sebagai satu sistem saja.